KUSUKABUMIKU
Karya : Lita Rahmawatika
Sukabumi,
ku suka. Kota asri nan nyaman, kota yang penuh dengan keindahan alam dan
senantiasa menghiasi setiap sudut pemandangan mataku. Sejuknya udara pagi yang
dapat menembus hingga ke pori-pori tubuh. Inilah kota kelahiranku yang
mempunyai berjuta cerita.
Sukabumi
merupakan sebuah kota di Tanah Pasundan yang berada di Provinsi Jawa Barat,
tepatnya terletak pada bagian Selatan TJawa Barat pada koordinat 106o
45’ 50” Bujur Timur dan 106o 45’ 10” Bujur Timur, 6o 49’ 29” Lintang Selatan, dan 6o 50’
44” Lintang Selatan.
Kota
kecil dengan dikelilingi desa-desa mandiri yang memiliki karakter sendiri dari
tiap-tiap daerah. Sukabumi terletak diantara 2 gunung, yaitu Gunung Gede dan
Gunung Pangrango. Tak heran jika membuat beberapa daerah Sukabumi berada di
dalam suhu yang dingin.
Uniknya,
Kabupaten Sukabumi merupakan kabupaten terbesar se-Pulau Jawa dan Bali
sedangkan Kota Sukabumi merupakan kota terkecil se-Pulau Jawa dan Bali. Potensi
alam Sukabumi tak kalah dengan kota-kota lain, Sukabumi mempuyai segudang
destinasi wisata yang dapat dinikmati oleh semua orang. Mulai dari beragamnya
pantai yang masing-masing mempunyai ciri khas tersendiri, diantaranya ada Pantai
Ujung Genteng, Pantai Ombak Tujuh, Pantai Cibuaya, Pantai Pangumbahan, Pantai
Cimaja, Pantai Cibangban, dan lain-lain. Air terjun menawan yang dapat membuat
para pengunjung dapat meraskan dinginnya sentuhan alam Sukabumi. Dan pesona keindahan
danau di kaki gunung merupakan salah satu lukisan indah Tuhan yang digoreskan
di kota ini.
Siapa
yang masih tak mengenal Sukabumi? Kota yang terkenal akan keramahan
penduduknya. Mayoritas penduduk Sukabumi adalah masyarakat Sunda, masyarakat
yang dilahirkan dengan keguyuban dan keriangan. Pematang, kali/sungai,
pesawahan, termasuk suasan alamnya memberi nuansa tersendiri akan kebersamaan
dan kelangsungan hidup antar masyarakat. Disisi lain, alam memberikan maknawi.
Tak
hanya itu, kuliner Sukabumi pun sering menjadi alasan para wisatawan untuk
kembali ke kota yang memiliki semboyan Reugreug Pegeuh Repeh Rapih ini. Banyak
kuliner khas Kota Sukabumi yang banyak dinikmati oleh para wisatawan, baik
lokal maupun asing. Kuliner-kuliner khas Sukabumi ini memiliki citarasa yang
khas dan juga tidak dapat ditemukan di kota lain sehingga mampu menggoyangkan
lidah penikmatnya. Beberapa kuliner khas asal Sukabumi diantaranya ada Mochi,
Bandros ATA, Bubur Bunut, Geco (Toge Tauco), Piscok Cakra, dan sebagainya.
Tapi
apa kabar Sukabumi sekarang? Sangat disayangkan Sukabumi masa kini tak seasri
tempo dulu. Infrastruktur yang mengitari Sukabumi kemudian jadi perpaduan
antara kenyamanan, ketertiban, dan penataan, termasuk penghuninya. Pesoalannya
adalah, seberapa mungkin ruang publik termasuk kebutuhan akan paru-paru kota
diadopsi, ini menyangkut persoalan tarik ulur kepentingan. Ketika lahan kian
terbatas, sawah-sawah yang mulai menyusut, kebun-kebun yang kini satu persatu
berubah menjadi gedung-gedung, industri-industri yang membuat udara tak sesejuk
tempo dulu, kemacetan pun terjadi di setiap sudut perkotaan. Kini Sukabumi
kemudian menjadi korban banyak tangan. Baik oleh penduduk asing maupun penduduk
lokal yang haus akan kemewahan dunia.
Dimanakah
wajah Sukabumi yang dulu? Saat akal tidak dibarengi dengan nurani kesejukan Sukabumi
hanyalah udara dalam ruang ber-AC, kicauan burung terganti suara knalpot yang
saling berlomba, dan hamparan padi hanyalah tinggal beton yang tertancap dengan
gagahnya. Siapa yang patut dipersalahkan? Mungkin zaman dengan segala
tuntutannya yang membuat Sukabumi menjadi sosok yang tak lagi ku kenal.
mantap kusukabumiku !!!
BalasHapus